In the Name of Allah the Most Gracious the Most Merciful

July 9, 2008

CAIRAN NIFAS

Semua wanita usai melahirkan akan merasa senang dan lega. Apalagi jika persalinan berjalan lancar dan normal. Bayi pun dalam kondisi sehat.
Meski persalinan berjalan mulus, masa-masa nifas yaitu pasca melahirkan harus tetap mendapat perhatian. Terutama untuk kesehatan si ibu.
Cairan yang keluar sebelum persalinan biasa kita kenal sebagai pecah air ketuban. Yang biasanya berupa cairan lendir bercampur darah. Lendir yang keluar dari jalan lahir berasal dari bocoran air ketuban (amnion) karena selaput ketuban sudah sobek.
Darah yang ikut keluar itu karena pembuluh darah yang pecah saat leher rahim meregang. Jika peregangan terjadi artinya jalan lahir menjadi lebih luas. Nah inilah saatnya kepala dan badan si buah hati akan bersiap-siap untuk keluar.

Setelah si orok lahir, bunda akan mengalami lagi kontraksi dan artinya anda masih harus melalui jangka waktu memulihkan kondisi tubuh pada keadaan sebelum hamil. Masa inilah yang biasa disebut masa nifas. Lamanya berlangsung selama kurang lebih 6 minggu.
Masa pemulihan ini memang amat bergantung pada perawatan kesehatan tubuh dan pengaruh hormon yang ada dalam tubuh bunda. Karena setiap tubuh wanita berbeda-beda kondisi saat melahirkan dan pasca melahirkan. Itu sebabnya masa nifasnya

Begitu bayi anda lahir, posisi anda masih berbaring seperti saat melahirkan untuk dibersihkan dan selanjutnya dipindahkan ke kamar perawatan. Pada saat ini dokter atau bidan masih menunggu keluarnya plasenta, yang “merawat” janin selama dalam kandungan. Plasenta biasanya akan lepas sendiri dari tempatnya melekat. Anda akan mengalami kontraksi lagi sebagai proses mengeluarkan plasenta itu. Terlepasnya plasenta akan disertai perdarahan karena banyaknya pembuluh darah yang putus. Jika anda melahirkan normal, rata-rata jumlah cairan darah yang keluar bersama plasenta mencapai 400-500 ml.

Selama 24 jam setelah melahirkan, darah yang keluar dari vagina biasanya masih berwarna merah segar. Biasa disebut Lochia Rubra. Sampai hari kedua, cairan yang keluar semakin sedikit dan warnanya sudah tidak semerah sebelumnya karena bercampur dengan sisa-sisa air ketuban, sisa selaput ketuban, jaringan lemak tubuh bayi, serta kotoran dan urine bayi. Lama kelamaan cairan akan berubah agak kental dan berubah warna. Selanjutnya menjadi jernih dan berbau khas.
Cairan masa nifas sebenarnya dapat menjadi pemantau untuk mengetahui adanya darah yang mungkin dianggap tidak wajar. Jika yang keluar masih tetap warna darah segar, segera laporkan kepada dokter atau bidan.

Ketika melahirkan dengan kontraksi lemah, maka biasanya dari bekas tempat melekatnya plasenta akan banyak mengeluarkan darah. Tapi kalau kontraksi sewaktu melahirkan terjadi kuat sekali maka darah yang keluar akan cepat berhenti.
Karena cairan darah yang keluar cukup banyak maka biasanya perawat akan memakaikan pembalut. Pembalut akan membuat anda merasa lebih nyaman. Sebagaimana darah haid, menjalani masa nifas ini penting bagi anda untuk menjaga kebersihan. Biasanya setelah beberapa hari cairan akan berubah menjadi agak kekuning-kuningan (lochia serosa). Pada kondisi ini jumlah cairan akan semakin sedikit dan tidak berbau lagi.
Selama masih ada luka bekas jahitan pada jalan lahir, sebaiknya harus selalu menjaga kebersihan tubuh, terutama setelah buang air kecil dan buang air besar. Jika anus dan alat kelamin tidak bersih, kuman penyakit mudah datang dan bisa masuk ke jalan lahir yang notabene masih terluka.

Setelah seminggu biasanya cairan nifas akan berubah menjadi bening disebut lochia albus. Sebaiknya anda tetap menggunakan pembalut yang diganti secara teratur. Saat mengganti pembalut anda bisa memperhatikan apakah cairan yang keluar sudah semakin bersih. Jika sudah bersih berarti anda sudah tak perlu memakai pembalut lagi.
Kunci melalui masa nifas dengan sehat, adalah anda harus memperhatikan kebersihan di daerah intim anda. Selain itu unsur makanan sehat bergizi yang anda konsumsi ikut mempercepat pemulihan anda di masa nifas yang dapat anda lalui tanpa keluhan. Jika anda cepat pulih, perawatan terhadap bayi pun dapat anda lalui dengan tenang.

Diharapkan pada minggu ke enam (40 hari) pasca melahirkan, rahim sudah mengecil kembali bahkan tak mustahil sudah kembali ke ukuran yang normal (sebelum hamil). Dokter akan meraba bagian perut dibawah pusar apakah sudah tidak teraba lagi. Itu sebabnya 40 hari pasca melahirkan, anda dianjurkan untuk kembali ke dokter. Gejala-gejala apa saja yang anda alami selama masa nifas, sebaiknya anda sampaikan. Dengan cara itu dokter akan mengetahui apakah masih ada sisa-sisa darah, selaput bayi atau sisa plasenta yang belum keluar. (ysm)

No comments:

Post a Comment