Ingin anak cerdas? Dukunglah agar ia mau tidur. Sebab saat ia terlelap, proses regenerasi dan perkembangan sel otak terjadi. Selama matanya terpejam, tubuhnya secara aktif akan memberi rangsang pada otak (=rangsang internal) untuk berkembang dan menjadi matang.
Hal ini terungkap dalam sebuah simposium "Early Brain Development May Benefit From Adequate Availability of Tryptophan for Sleep and Tyrosine for Alertness" yang disampaikan Prof.Dr.Fritz AJ Muskiet dari Laboratory Center University Medical Groningen, Netherland yang hadir atas sponsor Frisian Flag Indonesia saat digelar hajatan IDAI (Ikatan Dokter Anak Indonesia).
Tahukah Anda, bayi baru lahir membutuhkan waktu tidur sedikitnya 16-18 jam sehari. Ketika memasuki masa balita, seorang anak rata-rata memerlukan waktu 10 ribu jam untuk tidurnya dan 7500 jam digunakan untuk aktivitas sehari-hari. Namun demikian, seringkali proses dan kualitas tidur anak tidak terpenuhi akibat lingkungan tempat dia tidur dan nutrisi yang tidak mendukung kualitas tidurnya.
Jadi ada baiknya ya Bunda, ruang tidur si kecil dirancang sedemikian rupa agar buah hati Anda dapat terlelap tanpa gangguan pernak-pernik yang membuatnya malah ingin main dan "ngulik" mainan. Jangan pula menaruh radio atau TV di kamar tidurnya. Alih-alih tidur, malah makin asyik menonton.
Pemberian susu sebelum tidur amat baik untuk menunjang kualitas tidur si kecil agar nyenyak dan tetap segar saat dia terjaga dari tidurnya. ASI menempati urutan teratas sebagai makanan terbaik untuk tumbuh kembang otak bayi karena mengandung asam amino alamiah, triptofan dan tirosin. Penambahan T & T pada susu formula tak lain untuk menunjang kualitas tidurnya agar dalam lelap tidurnya itu perkembangan sel otaknya menjadi maksimal sebagai upaya menunjang tumbuh kembang otak di periode "golden-age"
No comments:
Post a Comment