In the Name of Allah the Most Gracious the Most Merciful

December 1, 2008

She is Living As the Scavenger

Jika keseharian Anda saat ini merasa jenuh...yuk kita periksa diri lagi..sepertinya ada yang keliru pada diri kita. Pernahkah membayangkan seorang wanita berjilbab kesehariannya jadi pemulung, namun tak dinyana ternyata dia adalah calon sarjana ekonomi, jurusan akuntansi lho! As a scavenger, she can support her family and also to earn the money for her school at Pamulang University.
Namanya cukup singkat. Ming-Ming. Wajah manisnya tak pernah lepas dari senyum ramah. Tak nampak ada rasa malu atau minder saat dia harus berkutat dengan sampah. Tak kurang dari 10 kilometer dia harus berjalan untuk mengumpulkan sampah plastik. Sejak pagi buta, kira-kira pukul 3 pagi. Sampah plastik berupa botol atau gelas plastik yang dikumpulkan kelak akan sampai ke pengumpul. Nah dari juragan pengumpul inilah Ming-Ming mendapatkan uang sedikit demi sedikit. She can support her family and also to earn the money for her school at Pamulang University.
Karena itu jika hari ini Anda mengeluh....yuk renungkan lagi keseharian Mingming yang harus berjuang karena ingin tetap menimba ilmu formal meski "hanya" jadi pemulung.

6 comments:

  1. kuliah itu sendiri cukup berat ditambah harus memulung.. hoom.. salut buat ming2..

    memang seharusnya kita tidak tergantung pada suatu kondisi untuk melakukan sesuatu

    tapi

    ciptakanlah kondisi untuk melakukan sesuatu

    ReplyDelete
  2. salaam,
    bunda artikelnya sangat membangkitkan inspirasi. namun, komentar aku (mohon maaf) tidak berhubungan dengar artikelnya, tadi mencoba jawab di shoutbox, tapi kepanjangan. ini tentang pertanyaan bunda soal benang DMC di pasar baru.

    mohon maaf kami lupa tepatnya di mana, kami ke sana (pasar baru, jakarta) akhir tahun 2007 diantar seorang teman. karena murah (hanya 2700 rupiah, dibandingkan toko2 khusus hobby yang menjal DMC sampai 4000 per floss) kami membeli banyak benang DMC.

    oh ya, kami tinggal di sebuah kota kecil, di Metro, Lampung, kami tidak mendapat benang DMC di kota kami dan hanya sesekali saja mendapatkannya di Bandar Lampung jika kebetulan ada stok. sehingga, saat mendapatkan benang lumayan jauh beda harganya dari toko hobi dan toko2 online, kami senang sekali waktu itu.

    selain itu, ada juga di pasar slipi, bagian depan, yang menjual benang DMC harga 3000an, kalau banyak bisa bunda beli sampai 2500an saja. namun, sekali lagi mohon maaf kami lupa nama tokonya. yang di pasar slipi ini kami hanya ingat tookonya ada di bagian depan pasar.

    sekali lagi, mohon maaf kami lupa tokonya :(

    wassalaam,

    wiwin

    ReplyDelete
  3. @go out : semoga kita tak pernah putus harapan seperti yg dicontohkan Ming Ming ya

    @ dee : semoga menjadi inspirasi dan pembelajaran tentang hidup untuk kita

    @wiwin : jazakilah ukhti..tetap semangat bikin kristik ya

    ReplyDelete
  4. Assalamualaikum,

    Semestinya beliau mempunyai kesungguhan dan ketabahan yang sangat tinggi. Seharusnya kita senantiasa beringat untuk bersyukur atas segala rahmat yang telah Allah S.W.T anugerahkan ke atas diri kita.

    W'salam,
    Hajar

    ReplyDelete
  5. @ Hajar : alaykum salam,
    memangnya Ming Ming sungguh mulia hatinya. bersama 5 orang adiknya semua menjadi scavenger untuk biaya sekolah.
    kiranya menjadi cermin bagi kita untuk sentiasa bersyukur kepada Allah S.W.T
    jazakillah ukh

    ReplyDelete